Mengurus Sendiri Pembuatan Visa Korea Selatan


Bagi saya, tetap saja yang namanya apply visa ke sebuah kedutaan besar negara lain membawa getar dan rasa kuatir tersendiri. Kekuatiran itu biasanya standard: Takut ditolak! Karena memang adalah hak ‘prerogatif’ pihak negara yang dituju untuk menolak masuk seseorang, apapun alasannya. Dan memang biasanya, pihak kedutaan tidak akan pernah memberitahu alasan penolakan pemberian visa…

Visa Korea
Visa Korea

Tetapi bukankah sebuah keberanian namanya bila kita berhasil menghadapi dan mengatasi rasa kuatir dan takut itu? Yang pasti saya mempunyai niat pergi berwisata ke Korea Selatan, dan saat ini negara itu belum membebaskan kita, warga Indonesia, untuk masuk ke Korea Selatan tanpa visa (kecuali per Oktober 2013 lalu pemegang paspor Ri dibebaskan ke pulau Jeju saja). Jadilah langkah yang harus saya lakukan pertama-tama adalah mengurus visa-nya!

Jadilah saya memulai langkah untuk mengurus visa ke Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta. Kali ini saya mengurus sendiri, karena selain mau tahu prosesnya, saya sedikit tidak rela kalau uang kelebihan jatuh ke para agen pengurus visa, yang bisa mengutip uang cukup banyak. Bukankah lebih baik saya jadikan jatah makan di Korea Selatan? Hehehe…

Setelah browsing sana-sini, saya membuka link kedutaan besar Korea Selatan untuk mengetahui prosedur pembuatan visa, bisa dilihat di sini dan tentu saja syarat-syarat dokumennya dapat dilihat di sini

Sesuai dengan prosedur yang tercantum ketika saya melakukan pengajuan visa per bulan Oktober 2013 kemarin, berikut ini adalah prosedurnya. (Pastinya check and recheck lagi ke link kedutaan Korea Selatan ya)

A. Aplikasi Dokumen

1. Persyaratan Umum

  • Formulir Aplikasi Permohonan Visa (Bisa didownload atau minta ke petugas di kedutaan)
  • Foto Berwarna 1 lembar (3.5 x 4.5 cm) yang diambil 6 bulan terakhir, biasanya berlatar putih dan ditempel pada formulir aplikasi sebelum diserahkan.
  • Paspor asli
  • Fotokopi Paspor meliputi halaman identitas depan dan belakang serta visa/cap dari negara-negara yang telah dikunjungi
  • Sediakan uang untuk Biaya Pembuatan Visa (updated sejak 01/01/2014)
  • Single Visa (Visa kunjungan dibawah 90 hari) : Rp. 300.000,-Rp. 480.000,-
  • Single Visa (Visa kunjungan diatas 90 hari) : Rp. 500.000,-  Rp. 720.000,-
  • Multiple Visa (Berlaku untuk 3 tahun) : Rp. 800.000,- Rp. 1.080.000,-
  • Double Visa (2 kali masuk dan Berlaku untuk 6 bulan) : Rp. 600.000,- Rp. 840.000,-
  • Biaya visa tidak dapat dikembalikan apabila dibatalkan proses pengajuannya atau visa ditolak oleh pihak Kedubes Korea

B. Pendaftaran dan Pengambilan Visa

  • Pengajuan Aplikasi Visa, Senin – Jumat kecuali Libur : 09.00 – 12.00
  • Pengambilan Visa, Senin – Jumat, kecuali Libur : 13.30 – 16.30
  • Lama Proses Pembuatan Visa: 5 Hari Kerja (Proses bisa lebih dari 5 hari kerja jika dokumen dianggap belum lengkap dan interview jika dibutuhkan)
  • Selama Proses Pembuatan Visa, Paspor tidak boleh dipinjam

Dan berikut ini adalah kelengkapan dokumen-dokumen untuk pengajuan visa Korea Selatan:

– Paspor Asli, walaupun tidak tercantum dalam persyaratan, biasanya harus masih berlaku 6 bulan sebelum tanggal masuk ke Korea Selatan. Ada baiknya kita memperpanjang masa berlaku paspor bila sudah menjelang kadaluarsa (daripada bermasalah pada pengajuan visa, atau saat memasuki negaranya dll.)

– Fotokopi Paspor (halaman identitas bagian depan dan belakang, serta visa/cap dari negara-negara yang telah dikunjungi sebelumnya.

– Download dan lengkapi Formulir Aplikasi Visa (dengan satu lembar foto 3,5 x 4,5 cm yang ditempel pada kolom foto). Untuk download bisa di sini Baca dan ikuti seksama petunjuk pengisiannya yang ada di dalam formulir tersebut.

Fotocopy KTP yang jelas, Kartu Keluarga dan Dokumen resmi yang dapat membuktikan hubungan kekeluargaan. Kartu Keluarga ini memberikan penjelasan hubungan kekeluargaan dengan suami atau orangtua. Kartu Keluarga bisa juga dilengkapi dengan Akta Kelahiran untuk memastikan kebenaran nama dan hubungan keluarga dengan orangtua. Bagi yang sudah berkeluarga sebaiknya juga melampirkan fotocopy Surat Nikah.

– Surat Keterangan Kerja, asli, dibuat dalam bahasa Inggeris dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari perusahaan. Ditambah Fotokopi SIUP Tempat Bekerja- Jika tidak bekerja tidak perlu menyertakan. Surat ini ini penting untuk memastikan bahwa kita hanya akan berkunjung ke Korea Selatan dan akan kembali ke Indonesia karena memiliki kewajiban bekerja di perusahaan. SIUP Tempat bekerja biasanya diminta untuk menunjukkan legalitas perusahaan.

– Surat Keterangan Mahasiswa/Pelajar, bagi yang masih bersekolah

– Fotokopi Bukti Keuangan, pilih salah satu:

* Rekening koran tabungan 3 bulan terakhir dan surat referensi bank,

Ketika saya mengajukan visa, walaupun saya sudah pernah ke Jepang, sebagai negara OECD, saya tetap melampirkan dokumen ini. Nominal tabungan tidak pernah dijelaskan berapa jumlahnya, tetapi biasanya cukup memenuhi untuk membayar biaya tinggal selama di Korea dan biaya tiket pesawat kembali, jika terjadi sesuatu. Dan biasanya agar tampak lebih meyakinkan, dana tersebut sebaiknya mengendap cukup lama di rekening tabungan yang disampaikan, lebih dari 3 bulan dan terlihat keluar masuk dananya. Surat referensi Bank dapat diminta ke Bank tempat Anda membuka tabungan dengan biaya tertentu. Saya pernah membaca dari suatu blog, bahwa dia berhasil mendapatkan visa Korea Selatan, dengan tabungan yang jumlahnya 10 – 15 juta Rupiah, namun dokumen pendukung lainnya sudah jelas. Biasanya perhitungan kasar untuk biaya hidup rata-rata harian di Korea sekitar Rp. 1 juta per hari. Semakin lama kunjungan di sana, seharusnya jumlah tabungannya semakin besar.

* Surat keterangan dan copy kartu membership golf

* Surat keterangan dan copy kartu membership hotel bintang 5

* Surat keterangan pemegang program jamsostek

* Slip gaji atau bukti tunjangan pensiun

* Surat Pajak Tahunan (SPT PPH-21) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI

* Surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI


** Untuk tipe visa C-3 Multiple silahkan untuk melihat persyaratan Multiple Visa

** Jika berstatus mahasiswa harus melampirkan surat keterangan mahasiswa dan bukti keuangan orang tua
** Ibu rumah tangga dan yang masih belum memiliki pekerjaan/penghasilan harus melampirkan bukti keuangan suami atau keluarga

** Bagi pengusaha yang ingin mengajak serta asisten rumah tangga, harus melampirkan surat sponsor dari Employernya (surat keterangan kerja, kartu keluarga, bukti keuangan tidak perlu dilampirkan)

** Dokumen yang telah dilampirkan jika dianggap masih belum lengkap oleh Consul maka pihak Kedubes Korea berhak untuk meminta tambahan dokumen

Selain itu, saya menambahkan lagi, fotocopy tiket pesawat dengan status confirmed untuk pergi dan pulang, serta fotocopy semua voucher hotel yang akan saya tinggali selama di Korea dengan alamat dan telepon yang tercantum dengan jelas. Selain itu saya lampirkan pula itinerary (rencana kegiatan) selama saya berada di Korea Selatan. Dokumen ini saya lampirkan untuk meyakinkan bahwa saya berniat berkunjung ke Korea Selatan dan memiliki kejelasan tempat menginap dan kegiatan yang dilakukan selama di Korea serta akan kembali pada waktu yang ditentukan.

Setelah berkas-berkas lengkap, pagi-pagi saya ke kedutaan besar Korea Selatan, yang di kota Jakarta beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 Telepon +62 21 2967 2555 atau untuk pengurusan Visa, teleponnya +62 21 2967 2580. Lebih baik menelepon terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pengurusan Visa pada hari itu dibuka. Letak Kedutaan Besar Korea, tepatnya jika datang dari arah Semanggi menuju ke Cawang, sebelum RS Medistra sebelah kiri jalan dan sekitar 200-300m sesudah halte Transjakarta Tegalparang. Untuk pengurusan visa, bukan berlokasi di gedung kedutaaannya, melainkan di gedung sebelahnya (masih di dalam kompleks yg sama)

Seperti biasa, masuk ke area kedutaan negara lain, saya merasa di screening lebih lengkap. Ruang pengurusan visa terletak di bagian belakang. Biasanya terdapat pengambilan nomor antrian secara otomatis, tetapi ketika saya datang, mesinnya sedang tidak berfungsi. Akibatnya, penomoran dilakukan manual. Setelah menunggu beberapa saat, nomor saya pun dipanggil. Saya segera menuju konter kaca dan menyerahkan berkas-berkas serta uang biaya visa yang saat itu hanya Rp. 300.000,-. (cat. sejak 01/01/2014 Rp. 480.000,-). Tanpa interview dan setelah melakukan verifikasi terhadap berkas dan menerima uang, petugas perempuan cantik di balik konter itu menyerahkan sehelai kuitansi kepada saya sebagai bukti penerimaan. Ia pun mengatakan agar menyimpan lembar ini baik-baik dan meminta agar datang sesuai tanggal yang ada di lembar tersebut, dan meminta saya menelepon terlebih dahulu untuk konfirmasi jam pengambilan visa. Apakah ini artinya visa disetujui? Masih belum tentu…

Dan inilah seminggu penuh deg-degan apakah visa disetujui atau tidak. Saya sudah melampirkan semua dokumen dengan jujur dan berharap visa saya disetujui. Saya tahu bahwa bulan Oktober merupakan salah satu puncak kunjungan wisata ke Korea Selatan, karena di negara itu sedang mengalami musim gugur yang berwarna cantik, tetapi saya tidak tahu apakah hal itu menjadikan visa saya sepertinya menjadi lebih lama prosesnya. Hahaha… Kata orang, visa Korea bisa cepat, tetapi kenapa saya 7 hari? Entahlah. Saya mencoba sabar saja dan memang ternyata 7 hari kalender itu merupakan 5 hari kerja! Sesuai dengan yang tertulis di web. Oh, saya saja yang tidak sabar! Hehehe…

Akhirnya, 7 hari kalender itu lewat sudah dan sampailah pada hari H sesuai tanggal dan jam yang tertera pada bukti kuitansi, dan hari itu merupakan tepat 7 hari sebelum tanggal keberangkatan saya ke Korea. Dengan harap-harap cemas saya menelepon 021 2967 2580 untuk konfirmasi visa. Dan di ujung telepon itu saya mendengar suara yang rasanya paliiiiing merdu, bahwa visa saya bisa diambil sekarang juga. Horeee!!!!

Untunglah Pak Boss mau mengerti dan mengijinkan saya untuk meninggalkan sebentar pekerjaan untuk mengambil visa. Saya langsung bergegas dan sampai di tempat yang sama ketika mengajukan visa. Saat itu tidak perlu mengambil nomor dan saya hanya menyerahkan kuitansi yang dulu diserahkan. Tidak berapa lama menunggu, nama saya pun dipanggil. Saya menerima Paspor yang pada halaman kosong terakhirnya sudah tertempel visa Korea Selatan. Kali ini benar-benar sudah terbuktikan bahwa saya telah mendapat visa Korea Selatan, tertulis 90 hari, dan tanggal paling lambat untuk bisa masuk Korea. Yaiiiiy… Akhirnya! Jadi deh pergi ke Korea Selatan!

231 tanggapan untuk “Mengurus Sendiri Pembuatan Visa Korea Selatan

  1. Hi mba….
    Aq rencnanya ajuin visa korea blan nov untuk keberangkatan january.tpi masalahnya aq wisuda blan nov. Otomatis aq bkan pelajar lgi,dn blum kerja.trus paspor q masih kosong.aq cma ngandalin rekening koran sma surat keterangan ortu yg menyatakan klw aq bakal balik k indonesia lgi.sebelumnya aq udh beli tiket PP(04-14 januari)dan booking hostel,sma asuransi perjalanan.itu kira2 udh bisa d terima belum ya??takut banget nih kalau ditolat(nauzubilahminzalik).dengar2 visa korea banyak ditolak.

    Suka

    1. Hai Yunho Lover 😀
      Sorry ya telat jawabnya, lagi iseng jalan… jadinya ga sempet buka blog.. tiket pp merupakan salah satu item bahwa kita niat balik pulang. Booking-an Hostel juga salah satu item penegas, Nah, kalau rekening koran sangat-sangat cukup ditambah surat keterangan orangtua, tentunya akan jadi pertimbangan mereka buat meluluskan visa. TETAPI, bisa jadi mereka masih memerlukan penegasan dari lembaga/institusi di luar keluarga (kalau yg sdh bekerja kan pasti kantornya, atau kalo yang masih sekolah yaa sekolah/universitasnya) Nah, akan lebih baik kalau sebelum wisuda bikin dulu surat keterangan dari universitas/sekolahnya. Biar makin meyakinkan… Semoga bisa beres dan lancar yaaa…

      Suka

  2. kl pns gimana mbak.. surat keteranganx sm kepala dinas aja kan.. trus sy posisix d papua urus visax itu gimana ya rencana awal januari 2014 mau ke korea..
    kapan bagusx sy mulai urus..kl saudara d makassar sih ada.. emang hrs d jkt ya ngurusx.. makasih..

    Suka

    1. Dear Rina,
      Sepertinya Korea ga seperti Jepang deh yang ketat dengan wilayah yurisdiksinya. Jadi Kalau wilayah Papua bisa dilakukan via Makassar. Kalau ke Jakarta kan mahal banget yaaa? 🙂 Mulai mengajukannya mulai bulan ini juga udah bisa, coba kumpulin semua dokumennya aja biar tidak usah bolak-balik. Dan surat keterangan pakai tandatangan kepala dinas sih mudah-mudahan cukup ya…

      Suka

  3. mba… KTP itu termasuk syarat gak yah? soalnya kalo di webnya ga ada KTP..
    nah, namaku di paspor dan KTP beda..

    KTPku kartikasari disambung.. Pasporku sesuai akte kartika sari dipisah.. gimana ya mba? apa urus KTP? thx mba

    Suka

    1. KTP syarat untuk memastikan alamat pastinya, dimana-mana pasti juga secara legal dimintain KTP kan hahaha… Dont worry be happy, Nama di KTP dan di paspor-ku juga beda kok, tapi tampangnya sama kaaaan??? 😀

      Suka

  4. Hy mb 🙂
    Ku mo tanya nihh…
    Surat nikah mamah ku bermasalah.. tgl sama ktp nya salah… trs saldo di tabungan agak minim. Tpi ku dapat undian dr prusaha’n prodential. Visa yg urus dr prodential. Ku tinggal kasih berkas2 yg ada. Kira2 di terima gk yaa.. atau sebalik nya. Jdi dek2’kn
    Hehehe…

    Suka

  5. assalamualaikum mbk, mau tanya Aq skrg brda dihongkong kerja jd PRT, Aq mau berkunjung kekorea kira”gmn Ea persyaratan’y.?

    Suka

  6. Jadi ngurus visa ke korea agak susah ya mba, bisa jadi di terima atau malah ga diterima. Kalo misal ga diterima bisa ngajuin lagi ga mba?

    Suka

    1. Hai Arilexs,
      iya banget… sama sekali engga susah selama dokumen lengkap sesuai persyaratan mereka. Kalo ga diterima (mudah-mudahan engga siiy), ya bisa diajuin lagi kok setelah periode tertentu yaa… Semoga berhasil yaa…

      Suka

  7. Mbak…saya ada rencana mo ikut tour ke korea april thn dpn…tp byk dilema soal urus visa…semoga mbak bs ngasih pencerahan
    Gini…foto di paspor saya berjilbab krn wkt itu utk umroh tp saya gak bs ikut krn ada tugas lain. Apa akan jd masalah kalo foto ktp, pas foto dan hari2 saya tdk berjilbab?
    Terus, saya kan kerjanya guru privat..jd tdk ada siup n npwp…jadinya gimana? Tp pemasukan saya jelas tiap bln
    Terakhir, saya gak iya rekening sendiri…uang saya, saya masukan ke rekening ibu saya krn penghasilan saya memang byk habis utk traveling tiap thn
    Apakah saya pake rek.koran ibu atau sebaiknya buka tabungan baru sendiri?
    Maaf ini byk nanya yg aneh2..soalnya saya berharap visanyar bisa keluar, kalo gak sayangkan biaya tour, tiket pesawat, dll hangus
    Makasih by mbak..

    Suka

    1. Dear Mba Rina,
      Soal jilbab sepertinya ga masalah deh, tetapi biasanya sih si petugas imigrasinya yang jadi lebih waspada (ngliatinnya lebih banyak hehehe).
      Kalau soal rekening tabungan ibu sepertinya ga papa (walaupun akan lebih baik punya sendiri), tetapi kalau pakai punya ibu harus melampirkan dokumen Kartu Keluarga yang jelas. Jika memungkinkan lampirkan pula copy pembayaran PBB untuk tempat tinggal ibu/mba Rina.
      Syaratnya sih asal semua keterkaitan jelas asal usulnya dan dapat dipertanggungjawabkan, visa biasanya bisa keluar. Semoga bisa membantu ya mba…

      Suka

  8. Halo mbak..
    Aku mau tanya..aku lgi pusing banget mba..tgl 13 desember 2014 besok aku mau brgkt ke malaysia..sdgkan paspor aku masih ada di kedubes korea..krn tgl 1 jan 2015 aku mau brgkt ke korea..aku tdinya mau urus visa stlh pulang dri malaysia tgl 18 des 2014..krn org dwidaya bilang..tkt nti kepotong cuti natal jdi aku serahin tgl 27 nov 2014 kmrin mba..tpi smpi skr visaku blom jdi..pfhl 2 hari lgi aku butuh paspornya..semua tiket pesawat n hotel uda dibeli jauh sblm aku urus visa korea..tolong bantu aku mba..apa ada saran??pihak dwidaya hanya bilang blom jdi..:-(

    Suka

    1. Dear Fifi,
      Karena Fifi urus pakai Dwidaya, sepertinya harus minta bantuan mereka juga. Paling tidak minta nomor registrasinya. Lalu hubungi atau datang ke kedutaan, ceritain situasi kamu dan tanya perkembangan visanya (jangan maksain mempercepat) dan tunggu deh. Paling tidak sampai hari kerja terakhir sebelum keberangkatan ke Malaysia. Kalau belum keluar juga, ya dengan sangat menyesal pengajuan visanya harus ditarik. Itu kalo ke Malaysia-nya bener2 penting ya. Mana yang lebih berat prioritasnya, itu yang Fifi kejar ya.
      Temenku pernah kok visanya baru keluar saat hari keberangkatan.
      Kalau mengurus visa lagi setelah balik dari Malaysia kayaknya mepet banget. Bakal deg-degan terus, karena Natal itu peak time. Berisiko banget.
      Semoga berhasil dan tepat waktu ya…

      Suka

  9. Dear Mba Riyanti,

    Saya dan teman saya berencana untuk ikut trip backpacker ke Korea pada tanggal 27 Maret 2015 (5D 4N) dan ini akan menjadi pengalaman pertama kali untuk visit ke Korea. Saya ada beberapa concern di bawah ini dan mohon advice dari Mba sebagai motivasi kami untuk mengajukan visa ke dubes Korea.

    1. Apakah passport yang tidak memiliki cap/visa dari negara – negara tertentu akan menjadi pertimbangan utama oleh pihak Dubes Korea? Kebetulan ini akan menjadi pengalaman pertama kali teman saya untuk bisa travel ke luar negeri.

    2. Persyaratan dokumen lainnya bisa kami lengkapi tetapi untuk dokumen keuangan seperti rekening tabungan 3 bulan terakhir…ini membuat kami khawatir juga karena saat ini saldo masih di bawah 10 juta (T__T) sementara pihak travel dan tour akan mengurus visa 30 hari sebelum hari keberangkatan. Apakah hal ini juga menjadi pertimbangan utama oleh pihak Dubes Korea? Karena kami ada niat untuk save money lagi hingga bulan Februari. Rencana kami pun tidak akan shopping/jajan berlebihan selama trip di Korea karena trip kami backpacker-an.

    3. Mba, jika pihak tour dan travel (karena trip kami ini dalam bentuk grup) akan mengurusi visa kami secara keseluruhan, apakah ada kemungkinan akan visa tidak akan di-approve? *deg2an*

    Mohon advice dari Mba ya. Thanks

    Disukai oleh 1 orang

    1. Hai Fransisca,
      1. Sejauh yang saya tahu sih, orang itu akan mendapat visa selama semua dokumen yang diminta lengkap dan isi dari dokumen tersebut semuanya mendukung sehingga pihak kedubes benar-benar yakin mengenai keadaan si pengaju visa. Kalau paspornya udah ada cap-cap tapi yang dikasih ke kedutaan meragukan ya bisa aja ditolak. Demikian pula sebaliknya, walaupun paspor kosong tetapi semua dokumen lengkap seharusnya visa bisa dikabulkan. Coba deh baca komentar-komentar sebeumnya, ada lho yang sharing tentang paspornya kosong dan saldonya tidak banyak-banyak amat dan visanya disetujui.
      2. Tentu saja saldo rekening tabungan menjadi pertimbangan, karena memang menunjukkan kekuatan finansial dari seseorang. Coba nabung lebih ketat deh, atau kalo ada yang mau kasih duit (hihihi saya juga mau! :D) boleh ditambahkan ke tabungannya, atau pinjem pake bunga 0% atau angsuran 0 rupiah (hehehe…) Semakin tinggi saldonya pasti semakin meyakinkan. Masih ada 2 bulan kan, kalo ke Korea merupakan impian, pasti deh ada jalan… Semangat terussss…
      3. Umumnya sih, kalo pake tour and travel, visanya disetujui, asal semua dokumen lengkap dan saling mendukung. Hanya kadang (engga selalu siiii), syarat dari Tour & travel lebih berat (syaratnya banyak) yang kadang engga diminta secara mandatory dari kedubes, tapi diminta juga dari agennya. Terus persetujuan visa itu tetap per orang, jadi walaupun dalam 1 group, tetap saja bisa ditolak salah satu or salah dua hehehe jika data yang disampaikan meragukan.

      Tetap semangat yaaa…. semoga bisa membantu.

      Suka

  10. Misalnya aku mau pergi tapi biayanya dari aku sendiri & tabunganku ada 12 juta. Terus tabungan orang tua misalnya sama-sama 15 juta. Itu kira-kira diterima ngga pengajuan visanya? Aku masih bingung ttg itu.. Trims.

    Suka

    1. Dear Ririi,
      Maaf terlambat sekali balasnya…
      Jumlah tabungan itu tidak selalu yang menjadi pertimbangan utama. Banyak hal lainnya sehingga pihak kedutaan Korea yakin akan kemampuan dari pemohon visa. Jika semuanya sesuai dan masuk akal, biasanya lolos kok.. don’t worry..

      Suka

      1. mb yanti,
        Blog ny bermanfaat bgt,,,rencananya sy mau ngajuin visa ke korea mba,, mau nanya mba,.kalau misal ga apply sendiri bisa g si mba, jadi yg dtg dn submit dokumen ke kedutaan itu kakak sy, kira kira bs g y mba?

        Suka

        1. Aku bantu jawab yah, kemaren temen aku visanya aku yang ngasih aplikasinya kekedutaan sejauh itu sih boleh-boleh aja, pihak kedutaan juga gak nanya sih kemaren ini visa buat siapa. Karena kemaren juga pas aku ngajuin visa buat aku sendiri banyak orang yang ngasih aplikasi pengajuan visa bukan punya dia. Apalagi kakaknya mba yang kasih dokumennya. 🙂 semoga membantu informasinya.

          Disukai oleh 1 orang

  11. hai mbak mau tanya saya masih berstatus mahasiswa
    apakah referensi dr bank perlu dicantumkan no rekening dan saldo?

    Suka

    1. Dear Natasha,
      Setahu saya, Bank itu biasanya selalu merefer berapa jumlah saldo pada rekening atas nama Nasabahnya untuk setiap permintaan referensi Bank, tidak peduli status Nasabah masih Mahasiswa atau Pekerja/Bisnis dll.

      Suka

Komentar ditutup.