Halamannya Memanjakan Rasa


DSC09696
Morning view

Hampir dua atau tiga tahun terakhir ini, kami selalu memilih menginap di sini saat berkunjung ke Jogja. Meskipun ada begitu banyak pilihan hotel di Jogja, -dari yang mahal sekali hingga yang murah, dari yang mewah sampai yang sederhana, dari yang layanannya masuk kategori “perlu training lagi” hingga yang prima-, suara dari anggota keluarga saya selalu bulat. Kembali ke hotel ini, hotel favorit kami di Jogja.

Hyatt Regency Yogyakarta

Namun sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa pos ini saya tulis bukan untuk iklan atau review hotel. Bukan sama sekali. Saya menuliskan ini menanggapi tantangan dari sahabat saya yang temanya sesuai dengan apa yang ada di hotel favorit kami. Jadi, sekali lagi, ini bukan iklan karena saya menyampaikan apa yang saya rasa…

Sebenarnya masing-masing anggota keluarga saya punya tambahan preferensi terhadap hotel ini, -ada yang suka kolam renangnya, atau variasi makanannya, atau layanannya-, tapi semuanya langsung mengangkat tangan tanda setuju ketika saya bilang bahwa saya menyukai halamannya yang lebih luas dari lapangan bola, yang nyaman, hijau, tertata rapi dan asik. Iyalah, karena hotel ini memiliki halaman berupa lapangan golf, mana mungkin tidak keren sih?

from the top
Mt. Merapi From The Roof Top

Awalnya saya menginap di Hyatt untuk urusan bisnis dan merasa senang menginap di Hyatt. Kemudian pada liburan berikutnya saya ajak sekeluarga menginap di hotel yang letaknya tak jauh dari Monumen Jogja Kembali (Monjali) di Utara Jogja ini. Karena saya yakin mereka pasti juga menyukai menginap di sini dan ternyata memang benar 😀

Namun perlu diketahui bagi yang ke Jogja hanya untuk berwisata, mengingat jarak dengan obyek-obyek wisata di pusat kota Jogjakarta, lokasi hotel ini kurang tepat. Bagi kami, hal ini justru menjadi strategis, karena kami sekeluarga bukan turis di Jogja dan selalu menghindari tempat-tempat turis (seperti Malioboro, Kraton dan sebagainya). Kami selalu menjauh dari tempat-tempat turis itu (masak sudah sehari-hari terkena macet Jakarta, pada saat liburan dan silaturahmi dengan keluarga besar harus kena macet juga di Malioboro dan sekitarnya?) 😀

Dulu, saya berpikir Hyatt Regency ini memiliki tingkat harga yang di luar jangkauan alias kemahalan. Namun kenyataannya tidak demikian lho. Meskipun soal harga itu sangat relatif bagi semua orang, dengan pertimbangan fasilitas dan layanan kelas bintang lima, harga Hyatt Regency masih sangat bersaing dalam kelasnya, karena masih banyak hotel yang lebih mahal. Lagi pula dengan semua kebutuhan yang terpenuhi khususnya untuk keluarga kami, rasanya hingga saat ini belum ada yang mampu memindahkan saya ke lain hati untuk urusan inap-menginap di Jogjakarta.

Nah, apa ya yang menarik dari Hyatt Regency Yogyakarta itu?

Bagi saya pribadi yang suka jalan pagi-, Hyatt Yogyakarta bisa mencuri hati karena tersedianya fasilitas yang amat bagus untuk menjalankan kegemaran saya itu. Bisa dibilang, sejak pertama kali menginap hingga libur Lebaran lalu, saya terus melakukan kegemaran jalan kaki setiap pagi dengan rute yang saya serahkan kepada kaki 😀

Mengelilingi halamannya dengan arah suka-suka, yang penting jalan!

Halamannya itu lho, luas banget dan serunya saya menemukan banyak keindahan sepanjang kaki melangkah.

beranda depan
Terrace
DSC09693
in front of the terrace

Untuk berjalan kaki, dari lobby hotel yang berada di dalam gedung, biasanya saya melewati teras hotel, yang kalau duduk di sana rasanya tenteram dan nyaman karena suara gemericik air kolam yang penuh ikan-ikan hilir mudik, bunga-bunga teratai dan tumbuhan air lainnya ditambah hiasan-hiasan stupa. Saya pernah berlama-lama di pinggir kolam hanya untuk memperhatikan bunga teratai dan ikan-ikan yang seakan bercanda. Rasanya stress hilang seketika…

Setelah teras dan beberapa koridor ruang serba guna yang ditata cantik, di ujung jalan itu adalah lapangan golfnya.  Artinya, benar-benar kita bisa menjejak lapangan golf meskipun tidak berniat main golf. Namun tentu saja ada larangannya karena kita tidak diperbolehkan memasuki lapangan jika tidak bermain golf, apalagi tidak menggunakan sepatu yang tepat untuk golf. Merawat rumputnya mehong boo…

Saya sadar diri hanya bersneaker biasa, lagi pula tidak bisa main golf juga deh. Jadi saya hanya melipir di pinggirannya di atas jalur jalan setapak yang disediakan.

Dari lapangan golf itu, langsung disodori pemandangan indah Gunung Merapi, jika udara cerah lho. Bila ingin mengitari bangunan hotel, maka saya harus berjalan sepanjang jogging track ke arah Barat, mendekati kawasan kolam renang, Secret Garden, hingga ke tempat drop off, pintu gerbang masuk dan kembali ke arah Timur hotel, lalu bisa sampai ke lapangan golf dan bisa diteruskan hingga ke ujung dekat perbatasan kompleks perumahan. Dan sepanjang jalan, mata ini sangat dimanjakan dengan keindahan. Lapangan golf yang tertata rapi, hijau dengan pohon-pohon yang tinggi menjulang sebagai aksen.

DSC09699
Another View
DSC09718
Golf Course

Kadang kala saya bertemu dengan bapak-bapak yang menata taman, yang bekerja sambil berkisah tentang perjalanan bekerjanya bersama Hyatt. Sayang sekali saya lupa menanyakan namanya. Tetapi mendengarkan ia bercerita saja sudah menghangatkan hati. Di kesempatan lain, saya sempat bertegur sapa dengan seorang ibu penyapu lapangan golf yang dengan ikhlasnya menyapu semua dedaunan yang jatuh memenuhi area kerjanya. Tapi luasnya area yang harus disapu tak mengendurkan semangatnya untuk melempar senyum dan sapa kepada saya. Betapa saya beruntung bisa bertemu dengan para pegawai hotel yang luar biasa, mereka yang bukan berada di balik meja dengan dasi dan wangi melainkan mereka yang berpeluh tapi tetap menebar senyum. Dan bukankah saya sudah bercerita juga di pos sebelumnya bagaimana mereka memberikan layanan terbaiknya untuk tamu dengan segala kerendahan hati yang sangat memikat (baca: Kebaikan Hati Itu Tak Pernah Ragu)

Bahkan ketika saya ingin beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan sekitar, di beberapa tempat di pinggir jalur setapak itu disediakan ayunan. Bayangkan saja, pagi yang tenang dengan pemandangan indah, bisa disaksikan sambil berayun pelan. Waktu seakan berhenti untuk menikmati semua keindahan alam. Mungkin jika disediakan bantal-bantal empuk saya bisa tertidur di ayunan itu 🙂

secret garden
Secret Garden of Hyatt Regency

Tak jarang saya mendapatkan momen-momen indah seperti sinar mentari pagi yang hangat dan membias di antara daun dan pohon. Cahayanya, rimbun hijaunya terasa membawa damai.

Ah, saya sungguh beruntung pagi-pagi mendapatkan berkah begitu banyak. Seperti batere ponsel yang 100% full. Siap menyongsong hari…


Pos ini ditulis sebagai tanggapan atas tantangan mingguan dari Celina, A Rhyme in My Heart, dan Cerita Riyanti sebagai pengganti Weekly Photo Challenge-nya WordPress, yang untuk tahun 2019 minggu ke-45 ini bertema Hijau agar blogger terpacu untuk menulis artikel di blog masing-masing setiap minggu. Jika ada sahabat pembaca mau ikut tantangan ini, kami berdua akan senang sekali…

5 tanggapan untuk “Halamannya Memanjakan Rasa

Please... I'm glad to know your thoughts

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.