(Burma trip – Shwedagon#2) – Melangkah Diantara Yang Cantik


Saat ini saya masih berada di sisi Barat dari Shwedagon. Ternyata Shwedagon jauh lebih luas dari perkiraan saya. Banyaknya bangunan yang luar biasa cantiknya membuat mata ini tak puas-puas memandang kemana pun. Juga banyaknya pengunjung yang datang beribadah bercampur dengan para wisatawan, membuat tempat ini terasa magis namun menarik.  Bagi yang tertinggal cerita perjalanan saya sebelumnya di Shwedagon… baca saja dulu  Burma trip – Shwedagon #1)

Big Buddha at Hall of Prosperity

Berhadapan dengan Aula Daw Pwint, sampailah saya pada Altar Barat yang dapat diakses langsung dari  gerbang barat. Altar Barat ini berisikan Kassapa, Sang Buddha Ketiga. Aslinya Altar ini dibangun oleh U Aung Gyi dan Daw Saw Nyunt pada tahun 1900, tetapi luluh lantak karena kebakaran besar tahun 1931 dan hanya menyisakan 3 lempeng marmer bertuliskan dalam bahasa Burma, Inggris, China dan Hindi tentang keberuntungannya dapat bebas dari kebakaran. Tak berbeda dari Altar Utama lainnya, disini pun banyak sekali pengunjung yang beribadah dengan khusuknya.

Melangkah dari Altar Barat, di ujung Barat Laut terdapat Singu Bell (Genta). Sejarahnya, raja ke empat dari Dinasti Konbaung membawa Genta besar itu ke Shwedagon pada tahun 1779, dan diberi nama Mahaghanta. Tidak main-main ukurannya, karena berat genta tersebut 25 ton, dengan 2.1 meter tinggi dan 2 meter lebar serta 30cm ketebalannya. Siapapun yang membunyikan genta tersebut tiga kali, katanya… Lanjutkan membaca “(Burma trip – Shwedagon#2) – Melangkah Diantara Yang Cantik”